KUTAI KARTANEGARA - Badan Pendapatan Daerah Kutai Kartanegara (Bapenda Kukar) memproyeksikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2025 bisa menembus angka Rp1 triliun. Proyeksi tersebut tentu saja didukung penguatan sektor pajak dan retribusi. Kedua sektor tersebut masih memiliki potensi untuk lebih kembangkan lagi.
“Pendapatan transfer dari Pemerintah Pusat dan Provinsi bersifat tetap. Jadi, peluang terbesar di peningkatan PAD, agar
dapat menopang pembangunan daerah. Kami memang memacu PAD.
Terutama sektor pajak dan retribusi,” ungkap Kepala Bapenda Kukar, Bahari
Joko Susilo,
beberapa waktu lalu.
Menurut dia, sektor retribusi seperti parkir, pasar, dan pemanfaatan
aset daerah masih bisa digali
lagi. Potensi ini akan menjadi
salah satu penopang utama peningkatan PAD. “Bapenda juga mengandalkan sektor pajak, mulai restoran,
makanan dan minuman, hiburan, hingga hotel,” jelasnya.
Sedangkan, sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bapenda Kukar berusaha tahun ini dapat mencapai penerimaan
sekitar Rp10 miliar. “Sampai pertengahan tahun,
realisasi PAD baru mencapai sekitar 40%. Kami yakin penerimaan akan meningkat signifikan di semester kedua. Ini seiring naiknya aktifitas ekonomi
masyarakat. Biasanya konsumsi masyarakat
meningkat di semester dua. Ini berpengaruh terhadap
penerimaan pajak,” ucap dia.
Menurut dia, Bapenda Kukar
akan memperbaiki sistem
pendataan. Dan, mempermudah layanan
pajak, serta memperluas kerja sama antar sektor untuk mendongkrak penerimaan daerah. “Kami
berharap, mudah-mudahan semua bisa berjalan sesuai rencana. Dan, PAD dapat melampaui proyeksi,” ungkap dia. (adv/nk/Diskominfo Kukar)