KUTAI KARTANEGARA - Dalam upaya pembangunan desa di Indonesia, peran Tenaga Pendamping Profesional (TPP) sangat krusial. Melalui pendampingan, TPP memastikan bahwa setiap desa di Indonesia mendapatkan akses informasi, sumber daya, dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk berkembang.
Di Kabupaten Kutai Kartanegara, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD)
Kutai Kartanegara mengumumkan pembukaan kembali rekrutmen Pendamping Desa
dan Kelurahan (Pendekar) Idaman yang diharapkan akan dapat membantu percepatan
pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa maupun Kelurahan.
Kepala DPMD Kukar Arianto mengatakan Pendekar Idaman,
sebagai langkah strategis untuk memperkuat pendampingan desa. Berdasarkan hasil
evaluasi di akhir tahun 2023 diketahui ada beberapa Pendekar Idaman yang tidak
bertugas lagi, karena beberapa hal.
Sebagai respons terkait kejadian itu maka Pemkab Kukar telah
memulai kembali proses rekrutmen di awal tahun 2024 untuk mengisi kekosongan
yang ada.
“Kami menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan tenaga
ahli di desa-desa. Idealnya, setiap desa harus memiliki empat petugas, namun
saat ini hanya satu yang tersedia, " kata Arianto, Jumat (19/4/2024).
"Dengan dasar itu, Pemkab Kukar mendorong kami untuk
membuka kembali kesempatan rekrutmen bagi Pendekar Idaman, agar pengembangan
pemberdayaan desa tidak berhenti” lanjut Arianto.
Saat ini, kata Arianto, ada sekitar 30 posisi yang belum
terisi. Dan proses pendaftaran telah dimulai dengan beberapa kandidat yang
telah mendaftar dan sedang menantikan hasil seleksi. “Kami telah melaksanakan
serangkaian proses seleksi yang mencakup verifikasi administratif, tes
wawancara, tes tertulis, dan sebagainya,” kata dia.
Peran utama dari tenaga pendamping Pendekar Idaman adalah
untuk mendukung pemerintah desa dalam mempercepat proses pembangunan,
pemberdayaan masyarakat, dan pengelolaan administrasi pemerintahan desa.
“Para pendamping diharapkan dapat merencanakan,
melaksanakan, dan mempertanggungjawabkan segala program yang menjadi tanggung
jawab desa, termasuk dalam bidang pembangunan dan pengelolaan keuangan,” kata
Arianto.

