KUTAI KARTANEGARA - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya menghidupkan tradisi Tarsul sebagai warisan budaya lisan yang sarat nilai moral dan adat. Tak hanya sebatas pelestarian, tradisi ini kini mulai diarahkan menjadi media edukasi budaya bagi peserta didik di berbagai jenjang sekolah.
Pamong Budaya Ahli Muda Bidang Cagar Budaya Disdikbud
Kukar, M. Saidar mengatakan, Tarsul memiliki peran penting dalam menanamkan
nilai-nilai luhur masyarakat Kutai. “Isi Tarsul itu nasihat, pesan adat, dan
nilai-nilai budaya yang sangat relevan untuk membentuk karakter generasi muda.
Karena itu, kami mendorong agar tradisi ini dipelajari dan dilestarikan di
lingkungan pendidikan,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).
Dia menjelaskan, Tarsul bukan sekadar pantun, melainkan
tradisi lisan yang disampaikan dengan irama dan lagu khas. Kekhasan inilah yang
membuat Tarsul memiliki daya tarik tersendiri, baik sebagai pertunjukan budaya
maupun sarana pembelajaran seni tutur.
Dalam upaya memperkuat pelestarian, Disdikbud Kukar
juga telah mengusulkan Saiful, salah satu pelaku budaya asal Kutai Kartanegara,
sebagai Maestro Tarsul tingkat nasional. “Beliau adalah pelestari aktif yang
selama ini konsisten memperkenalkan Tarsul di berbagai kegiatan budaya,
sehingga layak mendapat pengakuan sebagai maestro,” tutur Saidar.
Dia menambahkan, pengakuan maestro budaya menjadi
langkah penting untuk memastikan keberlanjutan pembinaan dan regenerasi pelaku
seni tradisi di daerah. Disdikbud Kukar juga berkomitmen melakukan pendampingan
agar para pelestari lokal dapat berbagi pengetahuan kepada generasi muda.
“Alhamdulillah, saat ini Tarsul sudah mulai diajarkan
di sekolah-sekolah. Peserta didik dari SD hingga SMP sudah tampil membaca
Tarsul dalam berbagai kegiatan kebudayaan. Ini kemajuan besar dalam upaya
menanamkan cinta budaya sejak dini,” ungkapnya.
Saidar berharap ke depan, tradisi Tarsul tidak hanya
menjadi tontonan dalam acara budaya, tetapi juga menjadi bagian dari pendidikan
karakter di sekolah. Dengan begitu, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
dapat terus hidup dan menjadi pedoman bagi generasi penerus Kutai Kartanegara. (adv/nk/Disdikbud Kukar)

