KUTAI KARTANEGARA - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) gencar melaksanakan Kelas Parenting Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Salah satunya, melaksanakan sosialisasi Kelas Parenting PAUD di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Muara Wis, Kamis (16/10) kemarin.
Kegiatan Kelas Parenting ini sebagai upaya meningkatkan
kualitas PAUD dan berbagi pengalaman serta pengetahuan bagaimana mendidik anak
secara baik dan efektif. “Kelas Parenting ini melibatkan orangtua, guru,
kepala sekolah, Bunda PAUD, dan seluruh unsur yang hadir di setiap kegiatan
yang digelar tiap kecamatan,” ungkap Plt Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto,
Rabu (22/10/2025).
Menurut dia, tema sosialisasi kelas parenting tahun ini terkait wajib belajar 13 tahun. “Jadi yang satu tahun itu
wajib di PAUD. Ini diharapkan seluruh warga itu bisa punya andil menyukseskan
program ini. Berarti mengajak warga di sekelilingnya, yang punya anak usia dini,
bisa menyekolahkan anaknya di PAUD," katanya.
Dia mengatakan bahwa Disdikbud Kukar masih punya PR
banyak terhadap wajib belajar 13 tahun. Terutama anak yang putus sekolah. "Karena
itu, kita juga memohon dan meminta seluruh stakeholder, termasuk Kepala Desa
yang punya wilayah, agar mengajak warganya untuk bisa menyelesaikan
pendidikannya minimal sampai jenjang SMA," ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa, Disdikbud terus mengampanyekan
keberadaan pendidikan non formal. Seperti Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan
Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di wilayah masing-masing.
“Jumlah peserta didik di non formal mengalami kenaikan
pada tahun ini hampir 9 ribu orang. Ini patut kita syukuri. Ternyata masih
banyak yang belum terjangkau dan menjadi PR kita semua. Kita berharap seluruh
stakeholder bisa membantu dan mendorong ini semua," ucapnya.
Sementara itu, Bunda PAUD Kukar, Andri Desscha
Pravidhia Aulia Rahman Basri mengatakan, kegiatan Kelas Parenting merupakan
upaya dari pemerintah untuk mendorong agar anak bisa sekolah 13 tahun. Dalam
Kelas Parenting ini, ada inovasi Anak Etam untuk mewujudkan pendidikan usia
dini yang bermutu.
"Semoga ke depan tidak ada lagi anak yang putus
sekolah, dengan sosialisasi yang terus direncanakan oleh Bunda PAUD di setiap
kecamatan," katanya. (adv/nk/Disdikbud
Kukar)

