Disdikbud Kukar Ajak Masyarakat Kenal Sejarah dan Spritualitas

KUTAI KARTANEGARA - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat komitmennya dalam melestarikan dan membina kebudayaan daerah. Melalui berbagai kegiatan edukatif dan berkarakter, Disdikbud Kukar berupaya menanamkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga warisan budaya lokal.

Kabid Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo menjelaskan, bidang kebudayaan tidak hanya berfokus pada pelestarian, tetapi juga pada pembinaan nilai-nilai budaya agar lebih dipahami dan diaplikasikan oleh masyarakat, khususnya generasi muda.

“Fungsi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya bidang kebudayaan, adalah pelestarian dan pembinaan. Kami juga berperan mengedukasi masyarakat agar semakin memahami nilai-nilai budaya yang ada di Kutai Kartanegara,” ujarnya, Minggu (12/10/2025).

Puji mengatakan, kegiatan kebudayaan tahun ini dikemas dengan pendekatan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Salah satu contohnya adalah pelaksanaan ziarah ke Makam Sultan Salehuddin II, yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga memiliki nilai edukatif dan historis bagi masyarakat.

“Kami ingin mengenalkan kembali dan mengingatkan masyarakat bahwa salah satu arah dari Pekan Kebudayaan adalah ziarah ke makam Sultan Kutai ke-19, yaitu Sultan Salehuddin II. Kegiatan ini bukan untuk mendewakan beliau, tetapi untuk mengenang perannya sebagai ikon kebudayaan Kutai Kartanegara,” jelasnya.

Menurut Puji, Sultan Salehuddin II merupakan sosok penting dalam sejarah Kutai Kartanegara yang memiliki peran besar dalam penguatan budaya dan identitas daerah. Melalui kegiatan ziarah tersebut, diharapkan masyarakat dapat memahami bahwa sejarah dan budaya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Dia mengatakan, bahwa pelaksanaan kegiatan kebudayaan seperti ini diharapkan dapat memperdalam pemahaman masyarakat terhadap konsep pelestarian yang lebih berkarakter dan bermakna. Disdikbud Kukar ingin agar setiap kegiatan budaya memiliki nilai pembelajaran yang mampu memperkuat kecintaan terhadap daerah sendiri.

“Kegiatan ini kami arahkan bukan sekadar seremoni, tapi juga untuk memperdalam pemahaman budaya. Dengan cara ini, masyarakat dapat melihat makna yang lebih dalam dari setiap tradisi yang dijalankan,” katanya.

Selain kegiatan ziarah, Disdikbud Kukar juga mengembangkan berbagai program yang bertujuan untuk mendukung pembinaan kebudayaan daerah, mulai dari festival seni, workshop kreatif, hingga edukasi budaya di sekolah-sekolah.

Puji menegaskan, kebudayaan merupakan salah satu pilar penting dalam membangun karakter bangsa. Oleh karenanya pelestarian budaya tidak bisa berhenti pada dokumentasi atau pementasan semata, melainkan harus menjadi bagian dari sistem pendidikan dan kehidupan sosial masyarakat.

“Kami ingin agar masyarakat, khususnya generasi muda, tidak hanya melihat budaya sebagai warisan masa lalu, tetapi sebagai identitas yang harus dijaga dan dikembangkan,” pungkasnya. (adv/nk/Disdikbud Kukar)