Bahasa Inggris Jadi Mata Pelajaran Wajib SD dan SMP

KUTAI KARTANEGARA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menetapkan kebijakan baru yang menetapkan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib. Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 13/2025, mulai diterapkan pada tahun ajaran 2027/2028, untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kebijakan ini merupakan bagian dari tiga pilar utama transformasi pendidikan nasional, yakni:Pemerataan akses dan kualitas layanan pendidikan, Peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan, serta Transformasi pembelajaran menuju pendidikan mendalam (deep learning) yang berorientasi pada masa depan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pendidikan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara, Emy Rosana Saleh, menyampaikan bahwa hingga kini pihaknya masih menunggu regulasi resmi sebagai dasar pelaksanaan kebijakan tersebut. "Kami belum menerima regulasi resminya. Kalau sudah dirilis, baru bisa kami pelajari dan menyusun langkah-langkah strategis untuk implementasinya," jelas Emy, Senin (13/10/2025).

Sebenarnya, kata dia, untuk jenjang SMP, Bahasa Inggris sudah masuk mata pelajaran wajib. Namun, kebijakan baru ini mempertegas pentingnya penguasaan Bahasa Inggris sejak usia dini, termasuk mulai dari jenjang SD.

"Kami sangat mendukung kebijakan ini. Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang sudah digunakan secara universal. Negara-negara Asia seperti Filipina dan Malaysia bahkan telah menjadikan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, bukan lagi bahasa asing," kata dia.

Emy mengatakan, di Indonesia Bahasa Inggris masih dikategorikan sebagai bahasa asing. Padahal, banyak literatur, referensi ilmiah, dan bacaan penting lainnya ditulis dalam Bahasa Inggris. Karena itu, penguasaan Bahasa Inggris menjadi kebutuhan yang tidak bisa dihindari.

"Menurut saya, usia SD hingga SMP adalah masa yang sangat tepat untuk mulai mempelajari Bahasa Inggris. Anak-anak di usia ini termasuk dalam kategori young learners yang memiliki potensi besar untuk menyerap bahasa dengan lebih efektif," ucap dia. (adv/nk/Disdikbud Kukar)