SAMARINDA – Beberapa pekan ini, harga gas melon 3 kg mengalami lonjakan. Kondisi ini tentu saja sangat meresahkan masyarakat. Menurut anggota Komisi III DPRD Samarinda Abdul Rohim, bahwa lonjakan harga ges elpiji 3 kg tersebut merupakan tanggungjawab Pertamina.
“Melonjaknya harga elpiji subsidi 3 kg bukan disebabkan kelalaian
Pemerintah Daerah. Tetapi, disebabkan kegagalan sistem tata niaga energi di
bawah otoritas Pertamina. Pemerintah daerah tidak punya ruang gerak melakukan
intervensi. Karena Pertamina mendominasi rantai distribusi energi, seperti
elpiji,” ucap dia.
Dia menyampaikan bawha pemerintah daerah tidak bisa cukup mengintervensi
Pertamina untuk melakukan pembenahan. Sebab, permasalahan tersebut selalu
terjadi setiap tahun, tanpa ada solusi jangka panjang.
“Pertamina seharusnya menyadari mereka bukan hanya etititas bisnis,
tetapi institusi yang bertanggungjawab terhadap pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat,” katanya.
Menurut dia, klaim ketersediaan kuota gas cukup berbeda dengan fakta
dilapangan. Karena, faktanya, terjadi kelangkaan dan lonjakan harga. “Beberapa
pekan terakhir ini, harga gas elpiji 3 kg di tingkat pengecer dilaporkan
melonjak diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah,” kata dia.
(adv/nk)